"Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang sangat terorganisir."
Kalimat diatas memberikan gambaran kalau organisasi adalah hal yang sangat diperlukan untuk berjalan menuju tujuan tertentu. Kiranya sudah setahun lebih saya mengikuti sebuah organisasi. Bukan organisasi sih, tapi lebih ke bentuk komunitas. Eh, bukan komunitas juga sih, tapi lebih ke bentuk me'relawan'kan diri.
Relawan adalah orang yang rela mengorbankan waktu dan materinya untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Jadi, relawan itu bisa dijabat untuk jangka panjang atau jangka pendek. Bakti sosial yang hanya beberapa jam pun bisa dikatakan relawan untuk pelaku yang mengadakannya. Relawan juga bukan jabatan, tapi sebagai simbol kemanusiaan untuk merubah ke arah yang lebih baik, baik untuk sang relawan maupun mereka yang direlawankan.
Sebenarnya ilmu saya dalam menjabat sebagai relawan ini masih lah sangat sedikit. Maka dari itu jika merasa ada yang salah mohon diingatkan. Tapi relawan itu sepertinya jarang mengingatkan relawan lain. Mereka berfikir, buat apa diingatkan. Kan yang dikorbankan waktu dan materi relawan itu sendiri. Malah itu saja sudah bagus, tidak usah lah diingatkan ilmu relawannya. Kamu tahu, relawan pun belajar berorganisasi, termasuk saya. Syukurnya waktu yang diberikan kala itu sungguh terlalu cepat. Baru saja saya ingin menempa ilmu tentang kerelawanan, saya juga malah diberi tanggung jawab untuk ikut andil dalam organisasi kerelawanan itu.
Relawan, kenapa kau datang dan pergi begitu saja.
Kalimat diatas pernah saya baca sebagai judul dari artikel yang dibuat oleh salah seorang relawan yang berorganisasi di kota Jogja. Mungkin benar, relawan kalau tidak diikat dengan tali 'fiksi' seperti tanggung jawab. Maka mereka akan datang dan pergi begitu saja. Jadi, mungkin itu lah yang membuat relawan itu butuh organisasi. Agar sifat relawan yang 'tidak mengikat' bisa sedikit tersamarkan atau bahkan bisa mengganti tali nya dengan yang lebih kuat dengan yang namanya organisasi. Saya mengikuti organisasi itu terakhir ketika masa SMA, artinya sudah 4 tahun lebih saya tidak berkecimpung di dalamnya, dan kala itu saya harus bertanggung jawab akan sebuah organisasi yang belum pernah saya geluti.
Ah, kopiku harus di refill sepertinya.~
Sudah setahun lebih saya menjabat relawan, juga di organisasi. Selama itu pula saya banyak belajar. Bagaimana membagi waktu antara urusan primer dan sekunder. Antara egoisme dan humanisme. Prioritas satu dengan dua. Tanggung jawab kepada keluarga di rumah atau kepada keluarga di perantauan. Semua harus siap saya pilih. Karena sebagai relawan, bagi saya tidak bisa setengah-setengah, harus totalitas.
. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih komentar, kritik maupun sarannya..
Komentarmu yang membuat blog ini tetap ada :)